CBR Lapangan
Detail

CBR Lapangan

 


Tarif Sewa


Rp 700.000,-/ Titik


CBR (California Bearing Ratio) adalah perbandingan antara beban penetrasi suatu lapisan tanah atau perkerasan terhadap bahan standar dengan kedalaman dan kecepatan penetrasi yang sama.

DMF/JMF Base A,B,S,C
Detail

DMF/JMF Base A,B,S,C

 

Tarif Sewa


Rp 700.000,-/ Item


Tahapan Pembuatan Job Mix Formula (JMF) Sebelum pekerjaan campuran beraspal dilakasanakan, perlu terlebih dahulu dibuat Design Mix Formula ( DMF ). DMF dapat disetujui menjadi JMF apabila dari hasil percobaan pencampuran di AMP dan percobaan pemadatan di lapangan telah memenuhi persyaratan. Tahapan pembuatan JMF yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut, dan secara skematik diperlihatkan pada Bagan Alir di bawah. 

a. Evaluasi jenis campuran beraspal yang digunakan 

b. Melakukan pengujian mutu aspal dan agregat dari tempat penyimpanan (stockpile) 

c. Melakukan penyiapan peralatan laboratorium 

d. Pembuatan DMF berdasarkan material dari stock pile atau Cold Bin ( bin dingin ) , dengan kegiatan meliputi : 

1. Melakukan pengujian gradasi agregat dan menentukan kombinasi beberapa fraksi agregat sehingga memenuhi spesifikasi gradasi yang ditentukan.
2. Menentukan kadar aspal rencana perkiraan ( Pb )
3. Melakukan pengujian Marshall dan volumetrik, rongga diantara agregat (VMA), rongga dalam campuran (VIM) dan rongga terisi aspal (VFA) dengan kadar aspal yang bervariasi. 
4. Mengevaluasi hasil pengujian dan menentukan kadar aspal optimum dari campuran 

e. Melakukan kalibrasi bukaan pintu Cold Bin dan menentukan besarnya bukaan sesuai dengan proporsi yang telah diperoleh. f. Melakukan pengambilan contoh agregat dari masing-masing Hot Bin ( bin panas ) dan selanjutnya melakukan pengujian gradasi agregat. 

g. Pembuatan DMF berdasarkan material dari Hot Bin, dengan kegiatan meliputi : 

1. Melakukan pengujian gradasi agregat dan menentukan kombinasi beberapa fraksi agregat yang diambil dari bin panas. Gradasi campuran yang ditentukan harus sesuai / mirip dengan gradasi yang direncanakan berdasarkan material dari cold bin. 

2. Melakukan pengujian Marshall dan volumetrik (VMA, VIM dan VFA) untuk mengetahui karakteristik dari campuran beraspal dengan kadar aspal yang bervariasi. 

3. Mengevaluasi hasil pengujian dan menentukan kadar aspal optimum dari campuran, kadar aspal yang didapat akan sama / mendekati kadar aspal optimum yang diperoleh dari campuran yang berasal dari material cold bin. 

h. Melakukan percobaan pencampuran di unit pencampur aspal (AMP) dan mengevaluasinya. 

i. Melakukan percobaan pemadatan di lapangan dan membandingkannya dengan kepadatan laboratorium serta mengevaluasinya. 

j. Jika semua tahapan telah dilaksanakan dan telah memenuhi semua persyaratan, maka formula akhir tersebut disebut Job Mix Formula ( JMF ). Jika ada salah satu persyaratan yang tidak terpenuhi maka langkah-langkah tersebut harus diulang.